Rangkuman Tata Bahasa 1-7 | Al-Arabiyah Baina Yadaik

Assalamu’alaikum

Berikut ini adalah rangkuman tata bahasa dari Jilid 1, Bab 7, Al-Arabiyah Baina Yadaik. Kita diperkenalkan kepada cara menyatakan ingin menjadi apa di masa depan, beberapa contoh bentuk fi’il amr (kata kerja perintah), beberapa contoh bagaimana cara bertanya serta beberapa konsep penting lainnya pada bahasa arab. Selain itu, konsep Kata Kerja (Fi’il الفِعْل), Kata Ganti (Dhomir الضَّمِيرُ) dan Kata Tunjuk (Isyarah الإِشَارَة) juga diulang dan diperdalam lebih lanjut agar kita menjadi lebih paham.

Dapatkan materi pendamping buku Al-Arabiyah Baina Yadaik lainnya di halaman ini, terutama kamus kosa kata di halaman ini dan terjemahan percakapan Jilid 1, Bab 7 di halaman ini.

1. Menyatakan suatu cita-cita
   
   
   • … سـ = akan
   • … أكون = saya menjadi
   • سأكون = saya akan menjadi
   • Objek akan berakhiran harakat fathah
2. Contoh beberapa kata kerja yang berubah bentuk menjadi kata kerja perintah
   
   
3. Contoh beberapa kata kerja yang berubah bentuk menjadi kata kerja perintah
   
   
   • Cara mudah membuat fiil amr, yaitu dengan cara menghilangkan huruf awal pada fiil mudhori’ lalu mensukunkan harakat akhirnya, seperti contoh fiil:
     • شاهد – يُشَاهِدُ > شَاهِدْ
   • Tetapi, jika setelah dibuang huruf awal pada fiil mudhori’ lalu ia berharakat sukun, maka tambahkan huruf ا diawal kata, harakat huruf ا akan berharakat dhammah jika huruf ketiga fiil amr berharakat dhammah juga, seperti contoh fiil:
     • كتب – يَكْتُبُ > اُكْتُبْ
     • كنس – يَكْنُسُ > اُكْنُسْ
   • Namun, harakat huruf ا akan berharakat kasrah jika huruf ketiga fiil amr berharakat kasrah atau fathah, seperti contoh fiil:
     • قَرَأَ – يَقْرَأُ > اِقْرَأْ
     • غَسَلَ – يَغْسِلُ > اِغْسِلْ
4. Cara menyatakan dimana saya belajar
   
   • أنا طالب / طالبة = Saya seorang mahasiswa
   • في = di
   • جامعة دمشق = Universitas Damaskus
5. Cara menjelaskan posisi suatu tempat
   
   
   • Sebuah kalimat lengkap jika susunan kalimatnya dimulai oleh isim atau kata benda, dinamakan Jumlah Ismiyyah. Kalimat ini disusun oleh mubtada khobar. Singkatnya, Mubtada merupakan subjek sedangkan Khobar merupakan predikat.
   • Mubtada adalah isim marfu’ (berharakat dhammah) atau isim yang dijelaskan, umumnya terletak di awal kalimat. Sedangkan, khobar adalah isim yang menjelaskan mubtada tersebut sehingga maknanya menjadi sempurna. Khobar harus sesuai dengan mubtada dalam hal bilangannya (mufrod, mutsanna, atau jama’nya) dan Khobar harus sesuai dengan mubtada dalam hal jenis (mudzakkar atau muannatsnya).
   • Mubtada tidak boleh berharakat tanwin, maka harus menggunakan ال. Khobar juga tidak boleh menggunakan ال karena jika menggunakan itu akan berubah posisi menjadi kata sifat
   • Seperti pada contoh diatas:
     • المسجد بعيد عن المدرسة
     • المدرسة بعيدة عن المسجد
       • بعيد عن = jauh dari
       • المسجد بعيد عن المدرسة = Masjid jauh dari sekolah
6. Cara menanyakan suatu kegiatan (secara lengkap)
   
   • في = di
   • أي = apa
   • في أي مسجد تصلي / تصلين؟ = Di mesjid apa kamu melakukan shalat ?

Barakallahu Fiikum